Pendidikan

FAPERTAHUT UMMA Sosialisasi Pembuatan Trichoderma dan Trichokompos

×

FAPERTAHUT UMMA Sosialisasi Pembuatan Trichoderma dan Trichokompos

Sebarkan artikel ini

Maros, Potretnusantara.co.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Universitas Muslim Maros (FAPERTAHUT UMMA) menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan Trichoderma dan trichokompos di Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Kamis (25/9/2025).

Kegiatan ini menyasar Kelompok Tani Sejati sebagai upaya pengendalian penyakit layu Fusarium pada tanaman cabai merah, sekaligus mendorong praktik pertanian ramah lingkungan.

Program bertajuk “Sosialisasi dan Pelatihan Perbanyakan Jamur Trichoderma sp. dan Pembuatan Trichokompos sebagai Solusi Pengendalian Layu Fusarium pada Tanaman Cabai Merah” ini didanai oleh Hibah KEMENDIKTIRISTEK Tahun Anggaran 2025.

Ketua Tim PKM UMMA, Dr. Ir. Bibiana Rini Widiati Giono, M.P., menjelaskan bahwa Trichoderma sp. berfungsi sebagai agens hayati yang mampu menekan perkembangan penyakit tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah.

“Kami berharap keterampilan ini bisa membantu petani menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” ujarnya.

Selain sosialisasi, petani juga mengikuti praktik langsung pembuatan Trichoderma menggunakan media beras, mulai dari proses pengukusan, inokulasi, hingga teknik pembungkusan menggunakan plastik tahan panas.

Dalam sesi pembuatan trichokompos, peserta dilatih mencampur bahan-bahan organik guna menghasilkan pupuk organik berkualitas. Pendampingan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa UMMA agar teknologi ini dapat diterapkan secara mandiri oleh petani.

Perwakilan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Cenrana, seperti Amrin, S.P., Arman Saleh, S.P., dan Sunariah, S.P., turut hadir dalam kegiatan ini.

Ketua Kelompok Tani Sejati, Muh. Saleh, menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan yang diberikan.

“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Ilmu dan keterampilan yang dibagikan Tim PKM dan mahasiswa UMMA sangat bermanfaat. Semoga teknologi ini mampu meningkatkan hasil cabai merah kami,” ungkapnya.

Tim PKM UMMA menyatakan komitmennya untuk melakukan pendampingan berkelanjutan agar pemanfaatan Trichoderma sp. dan trichokompos dapat berjalan optimal di tingkat petani.

#AH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *