RSUD Sulbar Gelar Penyuluhan Kesehatan Mental di Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh setiap 10 September, Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) bersama Psikolog Klinis RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar penyuluhan kesehatan mental bagi pengunjung dan rawat jalan, di depan ruang tunggu pendaftaran RSUD Sulbar, Kamis (11/9/2025).

Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, berani mencari bantuan ketika menghadapi masalah, serta menghapus stigma negatif terhadap isu bunuh diri. Masyarakat juga diajak untuk saling peduli, mendukung, dan tidak ragu berbicara tentang kondisi mental.

Psikolog Klinis RSUD Sulbar, Andi Budhy Rakhmat, menyampaikan bahwa bunuh diri merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi berbagai faktor psikologis, sosial, hingga biologis.

“Tidak ada satu penyebab tunggal yang dapat menjelaskan mengapa seseorang memutuskan mengakhiri hidupnya,” jelas Budhy.

Ia juga memaparkan sejumlah hal terkait risiko bunuh diri, mulai dari sulitnya identifikasi, perubahan risiko yang cepat, hingga pentingnya dukungan keluarga, komunitas, dan tenaga kesehatan. Menurutnya, ide bunuh diri sering kali bersifat sementara sehingga perlu ditanggapi serius dengan pendekatan profesional.

Selain itu, deteksi dini melalui pendekatan proaktif menjadi kunci penting. Screening gejala awal, intervensi cepat, meminimalisir akses yang membahayakan, serta meningkatkan layanan dukungan dinilai efektif dalam mencegah kasus bunuh diri.

Para pengunjung rawat jalan terlihat mengikuti penyuluhan yang juga diisi sesi tanya jawab interaktif.

Direktur RSUD Sulbar, dr. Marintani Erna Dochri, juga menyampaikan bahwa kesehatan mental merupakan bagian penting dari pembangunan SDM.

“Dengan semangat memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan mental dan saling peduli, karena setiap kehidupan sangat berharga,” pungkasnya.

(Rls/Dn)