News

Forum Lalu Lintas Kupas Tuntas Macet Leimena, Solusi Alternatif Mulai Digagas

×

Forum Lalu Lintas Kupas Tuntas Macet Leimena, Solusi Alternatif Mulai Digagas

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Suara harapan untuk mengurai kemacetan di Jalan Leimena, Antang, menggema dari lantai 15 Hotel Novotel, Makassar, dalam gelaran Forum Lalu Lintas yang digagas oleh Dinas Perhubungan Kota Makassar, Selasa (9/9/2025).

Acara yang mengangkat tema “Kemacetan di Ruas Jalan Leimena” ini menghadirkan empat narasumber lintas bidang. Salah satunya adalah pemerhati transportasi, Ir. Aslam Katutu, yang pernah menakhodai proyek pembangunan Tol Seksi 4 pada 2017 lalu.

Dalam paparannya bertajuk “Mengurai Benang Kusut Kemacetan di Jl. Leimena”, Aslam menyampaikan sejumlah solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi kemacetan yang kian parah di ruas tersebut.

“Alhamdulillah, Pak Wali Kota dan Pak Kadis sangat merespons masukan dari siapa pun untuk Makassar yang lebih baik. Saya bersyukur hari ini telah diadakan Forum Lalu Lintas, sebagai upaya tudang sipulung pihak-pihak yang berkaitan dengan persoalan kemacetan di Kota Makassar,” kata Aslam Katutu.

Ia menegaskan bahwa solusi yang ditawarkan sebenarnya sudah pernah dipublikasikan saat Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung ke Jalan Leimena pada 12 April 2025 untuk meninjau kemacetan.

Aslam mengaku telah berinisiatif untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan, Rezha, guna mencari solusi bersama. Salah satu gagasan konkret yang mengemuka adalah rencana pembangunan jalur alternatif yang akan menghubungkan Middle Ring Road ke kawasan Bukit Baruga.

“Tadi pagi, kami kedatangan Pak Wali beserta stafnya untuk survei ke lokasi yang akan dibangun jalan alternatif tersebut. Ini bukti keseriusan Pak Wali dalam mengatasi kemacetan,” ungkapnya.

Selain Aslam, hadir pula Ir. Natsir Mardan (COO Bukit Baruga) dan Ir. Muliadi Saleh (pakar lingkungan hidup), yang turut mendukung rencana jalur alternatif tersebut. Jalur ini dinilai penting untuk mengurangi beban volume kendaraan di Jalan Leimena yang kini sudah melebihi kapasitas.

Sedianya, forum juga mengundang Prof. Lambang Basri, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan Dewan Pakar Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI), namun berhalangan hadir. Meski begitu, saran-saran teknis dari Lambang Basri tetap disampaikan oleh Aslam.

Salah satu gagasan yang menarik adalah solusi rekayasa konstruksi berbentuk melingkar di Simpang 7 Bukit Baruga, sebagai alternatif untuk memperlancar arus kendaraan dari berbagai arah.

Aslam menambahkan bahwa solusi atas persoalan transportasi di Makassar bisa muncul dari inisiatif warga maupun organisasi non-pemerintah seperti HPJI. Ia mencontohkan inisiatif HPJI Sulsel pada 2023 yang mengusulkan pembangunan simpang susun (fly over) dari jalan tol ke ruas arteri menuju simpang BTP di Jalan Perintis.

“Usulan itu sudah ditanggapi positif oleh Menteri PUPR dan diharapkan fly over tersebut sudah bisa dibangun pada akhir tahun depan,” jelasnya.

Forum Lalu Lintas ini pun ditutup dengan harapan agar kegiatan serupa terus berlanjut dan memperluas bahasan ke titik-titik kemacetan lain di Kota Makassar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *