Mamasa, Potretnusantara.co.id – Geliat ekonomi digital dan semangat kewirausahaan menjadi sorotan utama dalam Talkshow Akselerasi Inkubator Bisnis bagi UMKM yang digelar di Gedung Perpustakaan Daerah Mamasa, Jumat (22/8/2025). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Literasi Mamasa 2025.
Kegiatan tersebut mengusung semangat kolaborasi untuk membangun ekosistem bisnis berkelanjutan, sejalan dengan program Mamasa Mamase dan Sulbar Berdaya yang digagas Pemprov Sulbar.
Acara dibuka Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Mamasa, Andi Armini Mustapha. Ia menekankan pentingnya transformasi peran perpustakaan sebagai pusat kreativitas dan pemberdayaan.
“Literasi kini mencakup literasi digital, finansial, dan kewirausahaan. Semua ini menjadi kunci agar UMKM bisa bersaing. Perpustakaan hadir sebagai hub yang mempertemukan ide, sumber daya, dan para ahli,” ujarnya.
Talkshow menghadirkan dua narasumber kunci, yakni Muh. Rusdin (Mentor Bisnis Dinas Koperindag Sulbar) dan Agus (Bank Sulselbar Cabang Mamasa).
Rusdin menyoroti belum adanya inkubator bisnis formal di Mamasa yang mendukung ekonomi digital. Padahal, menurutnya, potensi produk unggulan lokal seperti kopi, tenun, dan hasil pertanian sangat besar.
“Inkubator bisnis adalah sistem pendukung terintegrasi, mulai dari mentoring, permodalan, hingga kemitraan lintas sektor. Dengan adanya inkubator, program kemitraan bisa lebih sinergis dan maksimal,” jelasnya.
Sementara itu, Agus menegaskan komitmen perbankan dalam mendukung UMKM. Ia memaparkan produk pembiayaan yang dapat diakses pelaku usaha, mulai dari KUR hingga program khusus startup.
“Bank tidak hanya melihat bisnis yang sudah jadi. Kami juga siap mendukung ide kreatif dengan prospek pasar yang baik. Di sinilah inkubator berperan menyiapkan proposal bisnis yang matang,” tegas Agus.
Puncak acara ditandai dengan lahirnya komitmen bersama membentuk Inkubator Bisnis Mamasa. Kesepakatan ini melibatkan tiga pilar utama:
• Perpustakaan Mamasa: dukungan tempat dan fasilitas sebagai home base inkubator.
• Bank Sulselbar Cabang Mamasa: pembiayaan dan pendampingan finansial bagi UMKM binaan.
• Dinas Koperindag Sulbar: pendampingan dan mentoring online dengan mentor bisnis profesional.
Kolaborasi ini dinilai efektif karena memadukan fasilitas, pendanaan, dan ilmu. Festival Literasi Mamasa 2025 pun dinilai berhasil memperluas makna literasi, dari sekadar membaca hingga membangun kemandirian ekonomi.
Dengan cetak biru inkubator bisnis ini, diharapkan lahir UMKM Mamasa yang tangguh, siap bersaing di level regional hingga nasional, sekaligus mendongkrak perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja baru.