EkonomiSulSel

Prabowo Kucurkan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan: Direktur CV Mattuju Tegaskan Dukungan

×

Prabowo Kucurkan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan: Direktur CV Mattuju Tegaskan Dukungan

Sebarkan artikel ini

Gowa, Potretnusantara.co.id – Komitmen Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam memperkuat ketahanan pangan nasional mendapat sambutan positif dari kalangan pelaku usaha. Salah satunya datang dari Direktur CV Mattuju, Muhammad Fadhil, yang menyatakan siap bersinergi mendukung langkah strategis pemerintah.

Dalam pidato kenegaraan di Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (15/8/2025), Presiden Prabowo mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp164,4 triliun dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2026 untuk sektor ketahanan pangan.

Dari jumlah tersebut, Rp22,7 triliun dialokasikan khusus untuk Perum BULOG guna menjalankan tugas penyediaan dan stabilisasi bahan pangan pokok.

Menanggapi hal itu, Fadhil menyampaikan apresiasi sekaligus kesiapan dunia usaha, khususnya sektor UMKM pangan, dalam mendukung kebijakan pemerintah.

“Kami di CV Mattuju siap mengawal dan berkontribusi aktif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Langkah Presiden Prabowo ini adalah sinyal kuat bahwa negara hadir menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025).

Fadhil juga menekankan bahwa ketahanan pangan bukan semata soal logistik beras atau bahan pokok, tetapi menyangkut kesinambungan ekonomi petani, pelaku UMKM, dan rantai pasok nasional.

“Ini bukan hanya soal beras di meja makan, tapi juga soal kesejahteraan petani, kelangsungan usaha mikro dan daya tahan ekonomi nasional terhadap krisis pangan global,” tambahnya.

Dengan kucuran anggaran yang signifikan tersebut, pemerintah berharap Indonesia bisa mempercepat transformasi sektor pangan, meningkatkan produksi dalam negeri, serta mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Kebijakan ini menjadi bagian dari prioritas pembangunan nasional 2026 yang menitikberatkan pada kemandirian pangan sebagai fondasi ekonomi berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *