PendidikanPeristiwaSulSel

Mahasiswa KKN-T Unhas Kenalkan Briket Kulit Padi sebagai Energi Alternatif di Lembang Sikuku’

×

Mahasiswa KKN-T Unhas Kenalkan Briket Kulit Padi sebagai Energi Alternatif di Lembang Sikuku’

Sebarkan artikel ini

Toraja Utara, Potretnusantara.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 memperkenalkan inovasi energi alternatif dengan mengolah limbah kulit padi menjadi briket. Kegiatan ini berlangsung di rumah Bapak Nataniel Rongrean, anggota Badan Permusyawaratan Lembang (BPL), Desa Lembang Sikuku’, Kecamatan Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara, pada Rabu (6/8/2025).

Program bertajuk “Briket: Inovasi Energi Alternatif dari Limbah Kulit Padi Menuju Kemandirian Energi Lokal” ini dipimpin oleh Ata Sarungallo sebagai penanggung jawab. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah pertanian, khususnya kulit padi, sebagai sumber energi yang murah, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Kepala Lembang Sikuku’, staf lembang, perwakilan dusun, tokoh agama, dan warga hadir untuk memberikan dukungan terhadap upaya mahasiswa dalam mengoptimalkan limbah pertanian menjadi energi alternatif.

“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah sekam padi yang selama ini dianggap tidak berguna, bisa menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi kebutuhan rumah tangga masyarakat,” ujar Ata Sarungallo.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada warga tentang cara pembuatan briket, mulai dari pengeringan kulit padi, pencampuran dengan bahan perekat alami, pencetakan, hingga proses pengeringan akhir. Briket yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau sebagai pengganti kayu bakar, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap gas elpiji.

Bapak Nataniel Rongrean, tuan rumah dan tokoh masyarakat, mengapresiasi program ini. “Kami merasa terbantu dan terinspirasi. Program ini sederhana, tapi berdampak nyata bagi masyarakat. Harapannya bisa terus berlanjut meski mahasiswa sudah selesai KKN,” ungkapnya.

Selain pelatihan pembuatan briket, mahasiswa juga membagikan leaflet edukasi dan membuka ruang diskusi dengan masyarakat tentang pengelolaan limbah pertanian lainnya. Langkah ini diharapkan dapat mendukung desa menuju kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *