EkonomiSulSel

PB HIPERMATA Ajak Hormati Bendera Merah Putih, Kritik Boleh Asal Tepat

×

PB HIPERMATA Ajak Hormati Bendera Merah Putih, Kritik Boleh Asal Tepat

Sebarkan artikel ini

Takalar, Potretnusantara.co.id – Menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk mengibarkan bendera Merah Putih selama bulan Agustus 2025. Namun, di tengah imbauan tersebut, muncul aksi sejumlah pihak yang menyerukan pengibaran bendera bajak laut “One Piece” sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.

Menanggapi hal itu, Ketua Pengurus Besar Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (PB HIPERMATA), Ilham Akbar, mengajak masyarakat khususnya di Kabupaten Takalar untuk tetap mengibarkan bendera Merah Putih sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan.

“Mengkritik boleh saja tapi jangan mengusik bendera Merah Putih sebagai simbol negara kita. Di masa lalu para penjuang kemerdekaan Indonesia sampai mengorbankan nyawa, hari ini kita diminta untuk mengibarkan hanya di bulan Agustus dan saya rasa itu tidak membebani,” ungkap Ilham Akbar, Rabu (6/8/2025).

Ilham menilai bahwa pengibaran bendera bajak laut dalam konteks perayaan kemerdekaan bukanlah tindakan yang tepat, meskipun pesan simboliknya bisa dimaklumi.

“Walaupun sebenarnya mengibarkan bendera bajak laut One Piece sebagai simbol perlawanan bagus, tapi momennya tidak tepat, karena ini bulan kemerdekaan, bulan merefleksikan semua perjuangan bangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ilham juga berharap para pejabat pemerintah dapat memanfaatkan momentum kemerdekaan untuk melakukan refleksi diri.

“Walaupun tak bisa dipungkiri mungkin ada kebijakan pemerintah yang sampai hari ini masih belum bisa memuaskan hati masyarakat. Tapi saya berharap di bulan kemerdekaan ini seluruh pejabat bisa merefleksi diri untuk betul-betul bekerja bagi rakyat,” tambahnya.

Meski demikian, Ilham tidak sepakat apabila aksi pengibaran bendera bajak laut tersebut langsung dilabeli sebagai tindakan makar atau kriminal oleh aparat penegak hukum (APH).

“Jangan juga yang seperti itu dikatakan makar, kriminal. Tidak boleh. Pemerintah dan APH jangan terlalu kelewatan. Karena mereka hanya berekspresi,” tutup Ilham, sapaan akrab Ketua PB HIPERMATA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *