AdvertorialSulBar

Kemenkes Luncurkan Cek Kesehatan Gratis, Pemprov Sulbar Gerak Cepat Dukung Program

×

Kemenkes Luncurkan Cek Kesehatan Gratis, Pemprov Sulbar Gerak Cepat Dukung Program

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meluncurkan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mulai diterapkan di seluruh sekolah pada tahun ajaran baru ini.

Program CKG langsung mendapat respons positif dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut yang dinilai sejalan dengan misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter.

“Memang eksekusi program ini cukup kompleks, tetapi manfaatnya sangat besar. Dukungan kepala daerah sangat menentukan keberhasilan program ini,” ujar dr. Nursyamsi, Minggu (3/8/2025).

CKG menjadi salah satu dari tiga program prioritas utama Kemenkes RI, selain percepatan penanggulangan tuberkulosis dan peningkatan kelas rumah sakit dari D ke C. Di Sulawesi Barat sendiri, program ini memiliki cakupan paling luas, menyasar hingga 1,5 juta penduduk, dan akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun.

Sebelumnya, pemeriksaan kesehatan siswa umumnya dilakukan di Puskesmas. Namun, dengan hanya 98 Puskesmas di seluruh wilayah Sulbar, pendekatan ini dianggap belum efektif. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi bersama Dinkes kabupaten/kota dan Puskesmas mendorong pelaksanaan CKG dilakukan langsung di sekolah-sekolah.

Pemeriksaan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Siswa SD akan menjalani 13 jenis pemeriksaan, siswa SMP 15 jenis, dan siswa SMA 13 jenis. Khusus remaja putri tingkat SMP dan SMA serta remaja putra tingkat SMA juga akan mendapatkan pemeriksaan darah.

Persiapan teknis dilakukan tujuh hari sebelum pelaksanaan, termasuk distribusi tautan kuesioner kepada orang tua siswa. Dua hari sebelum pelaksanaan, petugas kesehatan akan memastikan kesiapan alat dan bahan medis habis pakai (BMHP). Pemeriksaan dilakukan di dua ruang terpisah, salah satunya ruang khusus minimal 6 meter persegi untuk pemeriksaan mata. Guru UKS dan PJOK juga akan dilibatkan dalam pengukuran kebugaran dan antropometri siswa.

Lebih lanjut, dr. Nursyamsi menegaskan bahwa program ini bukan sekadar skrining kesehatan biasa, tetapi langkah konkret membangun budaya hidup sehat sejak usia dini.

“Pelaksanaan CKG juga menjadi bagian dari Panca Daya ke-3 Provinsi Sulawesi Barat: Membangun SDM yang unggul dan berkarakter, sesuai arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga untuk mewujudkan visi Sulbar Maju dan Sejahtera,” pungkasnya.

Dengan dukungan lintas sektor dan pendekatan berbasis sekolah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat optimistis program ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan pelajar serta mencetak generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan kompetitif. (*Rls)

Editor: Dino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *