KesehatanPeristiwa

dr. Jum Paparkan Pendekatan Neurorestorasi dalam Simposium Stroke Iskemik di Makassar

×

dr. Jum Paparkan Pendekatan Neurorestorasi dalam Simposium Stroke Iskemik di Makassar

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Gedung A RSUP Makassar, Lantai 6, menjadi tempat berlangsungnya Simposium bertajuk “New Management of Ischemic Stroke: The Role of Antihypoxia Agent”, Ahad (3/8/2025). Kegiatan ilmiah ini merupakan kolaborasi antara RSUP Makassar dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar, yang dihadiri oleh ratusan tenaga medis dari berbagai rumah sakit di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

Simposium bertujuan untuk memperkenalkan perkembangan terbaru dalam tata laksana stroke iskemik, khususnya melalui pendekatan neurorestorasi dan pemanfaatan agen antihipoksia.

Pembicara utama dalam simposium ini, Dr. dr. Hj. Jumraini Tammasse, Sp.S., Subsp. N.R.E.(K), yang juga Ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar dan Ketua Neurorestorasi-Neuroengineering PERDOSNI Pusat, menyampaikan makalah berjudul “Post Stroke Restoration: The Neuroplasticity Process and the Possibility of Increasing Function Recovery.”

Dalam makalahnya, dr. Jum, yang lebih akrab disapa, membahas secara mendalam tentang peran neuroplastisitas dalam pemulihan pasca-stroke. Ia menjelaskan bahwa setelah fase akut stroke, otak memiliki potensi besar untuk melakukan reorganisasi jaringan saraf.

“Neuroplastisitas bukan sekadar teori, melainkan harapan yang bisa dioptimalkan secara klinis. Melalui pendekatan neurorestorasi, stimulasi transkranial, terapi okupasi, agen antihipoksia, serta latihan kognitif terstruktur, proses pemulihan dapat ditingkatkan secara bermakna,” ujarnya.

Dr. Jum juga menekankan pentingnya sinergi antara farmakoterapi dan neuroengineering untuk menciptakan inovasi signifikan dalam rehabilitasi neurologis.

Lebih lanjut, ia memaparkan hasil riset terbarunya mengenai penggunaan agen antihipoksia yang terbukti dapat memperbaiki metabolisme sel saraf yang terpapar iskemia. Agen ini meningkatkan suplai oksigen dan energi pada jaringan otak yang mengalami penurunan perfusi, memperbesar peluang pemulihan fungsi motorik dan kognitif.

“Dengan manajemen yang tepat, kita tidak hanya bicara tentang memperpanjang hidup pasien stroke, tapi mengembalikan martabat mereka untuk bisa hidup mandiri,” tegasnya disambut antusias oleh peserta.

Simposium ditutup dengan diskusi panel yang melibatkan neurolog, rehabilitator medik, dan peneliti bidang neurorestorasi. Diskusi ini menyoroti urgensi pembaruan pendekatan klinis berbasis evidence-based dan teknologi mutakhir.

Para peserta menyampaikan apresiasi atas pemaparan dr. Jum yang dianggap membuka cakrawala baru dalam manajemen pasca-stroke, serta harapan besar agar pendekatan neurorestorasi berbasis neuroplastisitas bisa menjadi standar baru dalam tatalaksana stroke di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *