SulSel

DPP APPI Bantah Kritik RESOPA Soal Seragam Gratis: “Jangan Piti Kana-kanai”

×

DPP APPI Bantah Kritik RESOPA Soal Seragam Gratis: “Jangan Piti Kana-kanai”

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Pemersatu Pemuda Indonesia (DPP APPI) menanggapi kritik Ketua Ormas RESOPA, Syarif Borahima, terkait program seragam sekolah gratis yang dicanangkan Pemkot Makassar untuk siswa baru SD dan SMP.

Dalam kritiknya, Syarif Borahima menyebut bahwa seragam sekolah yang dibagikan sebagian besar dibeli secara grosiran di Pasar Butung, bukan dari UMKM lokal sebagaimana dijanjikan pemerintahan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi. Ia juga menuding bahan seragam tidak sesuai regulasi Kemendikbud, serta pemesanan dilakukan dari luar daerah Makassar, padahal program ini menggunakan anggaran APBD.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Pendidikan dan Industri Kreatif DPP APPI, Fadel Sofyan, menegaskan bahwa program ini tetap konsisten pada tujuan awal, yaitu mendukung UMKM lokal dan meringankan beban orang tua siswa.

“Kami heran dengan pernyataan Ketua Umum RESOPA, entah apa dan bagaimana cara berpikirnya. Mana ada itu baju dibeli dari luar daerah Makassar, cari buktinya, cari datanya coba!” tegas Fadel.

Fadel menjelaskan bahwa proses seleksi penyedia seragam dilakukan oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Pemkot Makassar melalui skema kontrak payung, yang menghasilkan 29 penyedia terpilih. Daftar ini kemudian diserahkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) untuk proses negosiasi dan kontrak kerja.

“Meskipun dalam kontrak payung terdapat penyedia dari luar Makassar, tidak otomatis mereka dipilih. Jadi sangat mungkin seluruh proses pemesanan, pembuatan, dan pembelian dilakukan di Makassar,” jelasnya.

Fadel menyayangkan tudingan bahwa pesanan seragam berasal dari Pasar Butung. Menurutnya, jika memang ada pengadaan dari sana, hal itu adalah kesalahan penyedia, bukan persetujuan dari pihak Disdik.

“Pesanan dari Pasar Butung ini kesalahan dari pihak penyedia dan telah dikembalikan. Hal ini sudah diputuskan hubungannya dengan suplier yang dimaksud,” ujarnya.

Ia menambahkan, tudingan pemesanan dari luar daerah terjadi karena kesalahpahaman. Meski banyak penyedia dari luar mengikuti seleksi, namun tidak semuanya lolos ke tahap pemesanan.

Fadel juga mengajak RESOPA untuk lebih kritis terhadap praktik jual beli seragam yang masih terjadi di beberapa sekolah, meskipun sudah dilarang oleh Pemkot.

“Harusnya Ormas RESOPA itu justru kritisi beberapa sekolah yang masih menjual seragam kalau mau memuliakan Kota Makassar. Tapi mungkin memang tidak mulia cara berpikirnya, Piti Kana-kanai. Ayolah, yang baik kita akui baik, yang buruk ya kita sikat bersama,” tegasnya lagi.

Fadel mengapresiasi upaya pemerintah kota yang telah mengalokasikan anggaran untuk program seragam gratis dan berharap semua pihak mendukungnya.

“Coba bayangkan berapa banyak uang yang bisa dihemat dan dipakai untuk kebutuhan lain. Terutama kepada Wali Kota Bapak Munafri Arifuddin, Kadisdik Ibu Achi, serta Ketua Panitia SPMB Dr. Syarif yang juga Kabid SMP, harusnya diberikan apresiasi atas kinerja yang sangat mulia ini,” tuturnya.

“Dan kami harapkan kepada semua, dengan adanya pakaian seragam sekolah gratis ini, pihak lain jangan mengganggu dan Piti Kana-kanai. Di mana kerugian negara? Karena belum ada hasil audit APIP dan APH. Jangan membangun opini yang tidak baik,” pungkas Fadel. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *