NewsPemerintahan

Lepas Sambut Kepala Kejati Sulbar, Suhardi Duka Tekankan Sinergi Pembangunan Daerah

×

Lepas Sambut Kepala Kejati Sulbar, Suhardi Duka Tekankan Sinergi Pembangunan Daerah

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) menghadiri acara lepas sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulbar, Kamis (24/7/2025).

Kajati Sulbar kini dijabat oleh Sukarman Sumarinton, menggantikan Andi Darmawangsa yang dipromosikan sebagai Direktur Upaya Hukum Luar Biasa Eksekusi dan Eksaminasi Jampidsus Kejaksaan Agung RI.

SDK menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terbangun selama masa tugas Andi Darmawangsa di Sulbar.

“Kami bersama Pak Andi Darmawangsa selama 5 bulan 4 hari. Waktu yang singkat, tapi visi kami sejalan dalam membangun Sulawesi Barat,” ujar SDK.

Ia menegaskan pentingnya peran Kejati sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat tata kelola daerah melalui penegakan hukum yang adil dan profesional.

“Sinergi antara pemerintah dan Kejaksaan Sulbar menjadi modal utama dalam mendorong pembangunan di wilayah yang terdiri dari enam kabupaten dengan luas yang signifikan,” ucapnya.

SDK juga menyampaikan struktur ekonomi Sulbar yang masih bertumpu pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, yang menyumbang hingga 46 persen PDRB. Ia menegaskan pentingnya hilirisasi dan diversifikasi sektor ekonomi untuk keseimbangan pembangunan.

“Kami ikut menopang ekspor Indonesia, khususnya CPO dan kakao. Kami penghasil keempat kakao di Indonesia yang hampir seluruh hasilnya diekspor ke berbagai negara,” kata dia.

Gubernur juga menyinggung keberagaman budaya Sulbar yang terdiri dari berbagai etnis seperti Mandar, Bugis, Toraja, Jawa, Bali, Sunda, dan Lombok yang hidup rukun.

“Toleransi antar umat beragama dan antarsuku sangat baik. Gesekan sosial seperti itu jarang kita temui di Sulbar,” tegasnya.

SDK mengakui tantangan kemiskinan di Sulbar masih cukup tinggi, yakni sekitar 10 persen, namun tingkat pengangguran justru rendah, hanya sekitar 2 persen. Ia juga menyebut potensi tambang, termasuk sumber daya tanah jarang, sebagai kekayaan strategis masa depan yang akan dikelola secara bijak.

Di akhir sambutan, SDK menyampaikan filosofi kearifan lokal masyarakat Mamuju sebagai simbol penerimaan dan persaudaraan.

“Punna muinum do uwai tabarna to Mamuju, to Mamuju do too. Artinya, kalau bapak sudah minum air putihnya orang Mamuju, berarti bapak sudah orang Mamuju,” tutupnya.

Editor: Dino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *