Pemerintahan

Retret Pemprov Sulbar 2025, BI Mengulas Potensi Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan Daerah

×

Retret Pemprov Sulbar 2025, BI Mengulas Potensi Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan Daerah

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Eka Putra Budi Nugroho, memaparkan kondisi dan prospek ekonomi global, nasional, serta regional dalam forum Retret Pemerintah Provinsi Sulbar, Sabtu, (19/7/2025).

Eka Putra, menekankan lima poin utama: dinamika ekonomi global dan nasional, perkembangan inflasi dan pertumbuhan Sulbar, stabilitas keuangan daerah, potensi sektor unggulan, serta strategi dukungan BI terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Ia mengungkapkan, meski ketidakpastian global mulai mereda, tensi geopolitik dan kebijakan dagang Amerika Serikat masih memberi tekanan.

Ekonomi global 2025 diperkirakan tumbuh 2,8%, sementara pertumbuhan Indonesia pada triwulan I 2025 tercatat 4,87% (yoy), sedikit melambat dari triwulan sebelumnya.

“Nilai tukar rupiah stabil dan menguat, kredit perbankan tumbuh solid 8,88% (yoy), dan transaksi digital terus meningkat, menunjukkan sistem pembayaran nasional yang sehat,” jelasnya.

Untuk Sulbar, ekonomi triwulan I 2025 tumbuh 4,83% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (6,65%) dan berada di bawah rata-rata nasional. Pertumbuhan kredit di daerah pun melambat menjadi 4,42%, meski risiko kredit mulai membaik.

Eka Putra, juga mengulas dominasi sektor pertanian (39,21%) dan industri pengolahan (10,78%) dalam struktur ekonomi Sulbar. Kelapa sawit (CPO) tetap menjadi primadona ekspor, menyumbang lebih dari 92% ekspor daerah pada 2024. Selain itu, kakao dan kopi juga dinilai memiliki potensi besar karena berbasis pada perkebunan rakyat.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, BI Sulbar mengimplementasikan berbagai strategi, antara lain:

• Pengembangan UMKM ekspor dan klaster pangan strategis,

• Peningkatan literasi keuangan dan akses pembiayaan,

• Penguatan ekonomi syariah berbasis produk halal, literasi, dan layanan keuangan,

• Perluasan penggunaan QRIS yang kini mencapai lebih dari 85 ribu merchant di seluruh kabupaten.

“Digitalisasi dan penguatan sektor riil menjadi kunci utama membangun ekonomi Sulbar yang tangguh dan inklusif,” tegas Eka.

Menutup presentasinya, ia mengajak seluruh elemen untuk memperkuat sinergi lintas sektor. “Bank Indonesia siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan Sulbar yang maju dan berdaya saing,” pungkasnya.

(Rls/Dn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *