Pemerintahan

Menteri Transmigrasi Buka Retreat Pemprov Sulbar, Dorong Percepatan Pembangunan Daerah

×

Menteri Transmigrasi Buka Retreat Pemprov Sulbar, Dorong Percepatan Pembangunan Daerah

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, membuka secara resmi kegiatan retreat pejabat Eselon II lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan tenaga ahli di Markas Korem 142/Taroada Tarogau (Tatag), Mamuju, Jumat (18/7/2025).

Retreat ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (20/7/2025), dan diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari kepala OPD, staf ahli, serta tenaga ahli gubernur dan wakil gubernur Sulbar.

Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), menegaskan bahwa pelaksanaan retreat ini merupakan kelanjutan dari agenda retreat nasional di Magelang pada Februari 2025 lalu. Saat itu, para gubernur dan bupati se-Indonesia hadir untuk menyamakan visi pembangunan nasional.

“Retreat ini kami rancang untuk menyatukan langkah, membangun kekompakan dan semangat kolektif di antara pejabat daerah. Tujuannya jelas: mempercepat pembangunan Sulbar, sekaligus menyelaraskan dengan target pembangunan nasional,” kata SDK.

Menurutnya, Sulawesi Barat masih menghadapi tantangan besar. Hampir seluruh indikator ekonomi makro dan mikro masih di bawah rata-rata nasional.

“Pertumbuhan ekonomi masih rendah, tingkat kemiskinan tinggi, dan ketimpangan wilayah masih nyata. Maka tidak ada pilihan lain selain membangun bersama, melibatkan semua stakeholder, dan mendorong masuknya investasi,” ujarnya.

SDK menyampaikan bahwa kehadiran Menteri Transmigrasi membawa harapan baru, terutama dalam upaya membuka ruang pembangunan melalui program transmigrasi yang lebih inklusif dan menyentuh seluruh kabupaten di Sulbar.

“Selama ini, program transmigrasi sangat dirasakan manfaatnya di Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu. Namun ke depan, kita harap Polman, Majene, dan Mamasa juga mendapat perhatian yang sama,” tuturnya.

Gubernur juga berharap Menteri Transmigrasi dapat memberikan pembekalan langsung kepada peserta retreat. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah menjadikan Sulbar sebagai prioritas nasional dalam pembangunan transmigrasi.

“Enam kepala daerah dan saya pribadi menyambut dengan sukacita kebijakan tersebut. Ini bukan hanya program teknis, tapi bagian dari harga diri kita sebagai daerah,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman menyampaikan rasa terima kasih atas undangan yang diberikan Gubernur SDK. Ia menyebut Sulbar sebagai daerah yang memiliki ikatan historis kuat dengan program transmigrasi nasional.

“Sulbar adalah salah satu dari tiga provinsi yang terbentuk berkat kontribusi besar transmigrasi. Karena itu, ketika diundang untuk hadir, saya pastikan untuk datang. Hari ini saya hadir bersama dua direktur jenderal kami,” kata Iftitah.

Ia menegaskan, kunjungannya bukan untuk menyampaikan janji-janji, melainkan membawa sejumlah rencana nyata untuk memperkuat peran transmigrasi dalam pembangunan Sulbar.

“Kami sudah siapkan beberapa master plan. Fokusnya bukan hanya mengentaskan kemiskinan atau membangun kawasan ekonomi baru, tapi juga mengeksplorasi potensi besar Sulbar secara berkelanjutan dan ramah lingkungan,” paparnya.

Iftitah juga menekankan pentingnya transformasi cara pandang terhadap transmigrasi. Menurutnya, saat ini transmigrasi tidak lagi sekadar pemindahan penduduk, melainkan menjadi alat strategis pembangunan ekonomi inklusif.

“Yang utama dari retreat ini adalah munculnya kepemimpinan baru di level OPD dan kepala daerah, agar mampu mengawal program secara utuh, dari desain hingga eksekusi,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran, agar program yang dirancang benar-benar berdampak langsung pada masyarakat.

“Program ini harus tepat sasaran, tidak ada kebocoran, dan menjadi contoh tata kelola pemerintahan yang baik,” pungkasnya.

(Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *