PemerintahanPendidikan

Penanganan Sampah Berkelanjutan di Desa Wanio: Ini Maksud dan Tujuannya

×

Penanganan Sampah Berkelanjutan di Desa Wanio: Ini Maksud dan Tujuannya

Sebarkan artikel ini

Wanio,Potretnusantara.co.id– Program pengabdian masyarakat bertajuk “Penanganan Sampah Berkelanjutan” sukses dilaksanakan di Desa Wanio, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap)14–15 Juli 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa, tokoh masyarakat, remaja, serta kader kesehatan, yang turut aktif dalam seluruh rangkaian acara.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin Tahun 2025, dan diketuai oleh Dr. Syamsuar Manyullei, SKM., M.Kes., MSc.PH. Beliau didampingi oleh dua anggota tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas, yaitu Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes. dan Nasrah, SKM., M.Kes. Program ini disusun sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pendekatan pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Wanio menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim Unhas yang telah memilih Desa Wanio sebagai lokasi kegiatan. Ini sangat relevan dengan kondisi kami. Persoalan utama kami memang berkaitan dengan sampah – tidak ada sistem pengangkutan, dan TPA juga sangat jauh, sehingga masyarakat membuang sampah di sungai atau membakarnya secara terbuka,” ungkapnya.

Ia juga menyambut baik pengenalan metode pembakaran nir asap, yang dinilai ramah lingkungan dan solutif. “Kami sangat tertarik dengan metode pembakaran tanpa asap ini. Selain mengurangi pencemaran udara, abu hasil pembakaran bisa dimanfaatkan sebagai kompos, dan air kondensasi dari asap bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Ini benar-benar inovasi yang kami butuhkan,” lanjutnya. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Selain pelatihan teknis pengelolaan sampah, kegiatan ini juga diisi dengan pembagian bibit sayuran seperti terong, cabai, tomat, dan kangkung kepada warga. Masyarakat diajak untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kebun produktif guna mendukung ketahanan pangan keluarga. Sisa pembakaran sampah organik yang telah diolah juga dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman tersebut, menciptakan siklus pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan bernilai ekonomis.

Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Wanio dapat semakin mandiri dalam menangani permasalahan sampah dan pangan, serta menjadi model bagi desa-desa lain dalam menerapkan pendekatan lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *