Politik

Harga Gas 3 Kg Tembus Rp 45 Ribu di Bonehau, Arnol Topo: Distribusi Harus Dievaluasi!

×

Harga Gas 3 Kg Tembus Rp 45 Ribu di Bonehau, Arnol Topo: Distribusi Harus Dievaluasi!

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Anggota DPRD Kabupaten Mamuju, Arnol Topo Sujadi, menyoroti serius persoalan kelangkaan dan melonjaknya harga gas LPG 3 kilogram (gas melon) di wilayah Kecamatan Bonehau dan Kalumpang. Ia menyebut, harga gas subsidi tersebut bahkan tembus hingga Rp 45 ribu per tabung di tingkat pengecer.

Menurut Arnol, persoalan ini tidak bisa dibiarkan karena sangat membebani masyarakat, khususnya di wilayah pelosok yang aksesnya terbatas.

“Di Bonehau, mulai dari Desa Banua Ada hingga Desa Hinua, ada pangkalan yang keberadaannya tidak jelas. Masyarakat kesulitan mendapatkan gas, sementara di lapangan harga sudah tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujarnya, Jumat (11/7/2025).

Arnol menyampaikan bahwa kondisi ini mencerminkan ketimpangan distribusi gas subsidi yang semestinya ditujukan untuk rumah tangga kurang mampu.

Ia mempertanyakan efektivitas pengawasan dan peran pemerintah dalam menjamin ketersediaan energi murah bagi warga desa.

“Kalau di Bonehau saja sudah seperti ini, lalu bagaimana dengan Kecamatan Kalumpang yang secara geografis lebih sulit dijangkau? Ini jadi tanda tanya besar,” kata dia.

Menanggapi kondisi tersebut, Arnol memastikan bahwa DPRD Mamuju akan segera memanggil pihak Pertamina dalam waktu dekat untuk memberikan klarifikasi dan solusi atas permasalahan ini.

“Kami akan panggil Pertamina ke DPRD. Distribusi gas melon ini harus dievaluasi dan diperbaiki. Tidak boleh ada pengecer yang seenaknya menaikkan harga. Harus ada regulasi yang ditegakkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah daerah bersama Pertamina untuk aktif melakukan pemantauan di lapangan, khususnya terhadap pangkalan-pangkalan resmi, guna memastikan distribusi gas melon tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan.

“Gas subsidi ini hak masyarakat kurang mampu. Negara harus hadir memastikan tidak ada yang diabaikan, apalagi di wilayah terpencil seperti Bonehau dan Kalumpang,” tutup Arnol.

Penulis: Dino / Editor: Dino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *