Peristiwa

Dari Janji Menjadi Bukti: Creative Hub Makassar Resmi Dibuka untuk Semua Kalangan

×

Dari Janji Menjadi Bukti: Creative Hub Makassar Resmi Dibuka untuk Semua Kalangan

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Janji bukan sekadar kata bagi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham. Hal itu dibuktikan melalui peluncuran resmi Makassar Creative Hub (MCH) yang berlangsung di Anjungan Pantai Losari pada Sabtu (21/6/2025) malam.

Pasangan pemimpin bertagline MULIA ini menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan ruang yang inklusif, terbuka dan gratis bagi generasi muda yang ingin berkembang di dunia kreatif.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa MCH merupakan salah satu dari tujuh program unggulan pasangan Appi-Aliyah.

Menurutnya, peluncuran ini bukan hanya menjadi penanda hadirnya ruang kreatif baru, tetapi juga bukti nyata komitmen Pemkot dalam menciptakan ekosistem yang terbuka dan memberdayakan.

“Makassar Creative Hub adalah bukti janji yang ditunaikan. Kami (Appi–Aliyah) tunaikan janji, Makassar Creative Hub adalah buktinya,” tegasnya.

MCH tidak hanya hadir sebagai bangunan fisik, tetapi juga sebagai ekosistem hidup yang mendorong kolaborasi lintas disiplin, mempertemukan ide-ide segar, serta membekali generasi muda dengan pengetahuan, keterampilan dan sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Di tengah tantangan pengangguran dan keterbatasan akses terhadap pelatihan berkualitas, MCH hadir sebagai solusi konkret. Ruang ini membuka kesempatan lebih luas dan menjadi bagian dari upaya membentuk masa depan kota melalui kreativitas warganya.

“Tempat ini akan menjadi pusat pembelajaran dan peningkatan kemampuan. Di sini, anak-anak muda bisa melakukan upscaling, upgrading skill mereka, untuk mencapai level yang lebih tinggi dari sebelumnya,” ungkapnya.

MCH dirancang sebagai ruang hidup, bukan sekadar bangunan. Aksesnya terbuka secara gratis dan inklusif bagi penyandang disabilitas, perempuan, dan kelompok marjinal.

Beberapa fasilitas seperti kafe, ruang komunitas, dan toko kreatif telah didesain ramah disabilitas, lengkap dengan aksesibilitas dan fasilitas pendukung.

“MCH tidak hanya tentang ruang fisik, tapi tentang membuka kemungkinan. Di sini, kita menyulam ide-ide dari berbagai latar belakang, disiplin, dan generasi. Inilah tempat kita merespons kebutuhan angkatan kerja muda Makassar,” jelas Appi.

Wali Kota berlatar belakang politisi tersebut juga menegaskan bahwa MCH akan dilengkapi dengan program pelatihan bersertifikasi, baik dari lembaga nasional maupun mitra strategis.

Sertifikasi akan disesuaikan dengan bidang keahlian peserta, dengan harapan anak muda yang belajar di MCH memiliki daya saing tinggi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

“Gratis bukan berarti seadanya. Kami pastikan kualitas pelatihan dijaga. Anak-anak yang keluar dari sini harus punya kompetensi yang bisa diandalkan,” tegasnya.

Dengan angka pengangguran terbuka di Makassar yang mencapai 9,7%, kehadiran MCH diharapkan menjadi salah satu solusi strategis. Meskipun bukan satu-satunya cara, MCH dianggap sebagai langkah konkret dalam menghadapi tantangan tersebut.

“Kami akan mulai dengan melihat antusiasme dan dari situ menetapkan target-target yang bisa dicapai,” tutur Appi.

Ia juga menyoroti pentingnya kesetaraan akses terhadap peluang kerja, mengingat masih banyak posisi diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah.

“Kita ingin kemampuan anak-anak Makassar bisa bersaing, tidak hanya di daerahnya sendiri, tapi juga di luar negeri,” tambahnya.

MCH juga akan terhubung dengan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai mitra teknis. Jika kelas penuh atau membutuhkan peralatan khusus seperti pertukangan, pelatihan akan dialihkan ke fasilitas BLK.

“BLK punya instruktur dan fasilitas mumpuni. Ini akan memperkuat sistem pelatihan kita,” ungkap Appi.

Dengan semangat kolaborasi, MCH hadir bukan hanya sebagai pusat pelatihan, tetapi juga sebagai ruang inspirasi dan produksi karya, dari Losari hingga lorong-lorong kota.

Ini merupakan langkah awal menuju Makassar sebagai kota kreatif yang setara, berdaya, dan terbuka untuk semua.

Pemerintah Kota Makassar juga telah menyusun rencana ekspansi MCH ke berbagai kecamatan, agar warga di wilayah terluar seperti Sudiang juga dapat mengakses pelatihan serupa tanpa harus ke pusat kota.

Makassar Creative Hub menjadi bagian dari tujuh program prioritas pasangan Appi–Aliyah, bersama dengan Makassar Super App, berbagi jaminan sosial, sambungan air bersih gratis, pembangunan stadion, serta seragam dan iuran sampah gratis.

“Setiap program yang akan kami luncurkan bukanlah janji kosong. Kami ingin membuktikan bahwa kami bekerja. Tidak harus ribut atau berisik, tapi hasilnya nyata. MCH adalah bukti bahwa kami tidak sekadar berbicara, kami bertindak,” tutup Appi.

Dalam momen peluncuran MCH, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, juga menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat dan potensi pemuda-pemudi kreatif di kota ini.

Politisi Partai Demokrat tersebut menyatakan bahwa MCH bukan sekadar ruang fisik, tetapi simbol harapan dan masa depan generasi muda.

“Saya percaya, di balik setiap ide kreatif anak muda Makassar, tersimpan harapan untuk kota yang lebih baik,” ujar Aliyah.

Menurutnya, peluncuran MCH merupakan awal dari perjalanan panjang menuju ekosistem kreatif yang inklusif dan kolaboratif di Makassar. Ia menyebut tempat ini sebagai rumah bagi gagasan, semangat, dan masa depan.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan merawat Makassar Creative Hub agar terus tumbuh dan menjadi sumber inspirasi lintas generasi.

“Mari kita jaga dan rawat tempat ini, agar terus menjadi sumber semangat dan inspirasi bersama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *