Pemerintahan

Gubernur Sulbar Dukung Program Strategis BKKBN, Fokus Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

×

Gubernur Sulbar Dukung Program Strategis BKKBN, Fokus Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh berbagai program strategis yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), khususnya dalam penanganan isu stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

Komitmen tersebut disampaikan dalam audiensi antara Gubernur Sulbar dan Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Rezky Murwanto, yang berlangsung di ruang kerja Gubernur, Selasa (22/4/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Rezky menyampaikan sejumlah persoalan krusial yang tengah dihadapi Sulbar, seperti meningkatnya angka stunting, kematian ibu dan bayi, kasus cacingan, serta tingginya angka kemiskinan ekstrem.

“Pada 2023, angka stunting sempat turun sebesar 4,7 persen. Namun, berdasarkan prediksi pada rilis selanjutnya, angkanya bisa kembali naik hingga 5,1 persen. Ini menjadi perhatian serius kami,” ujar Rezky usai pertemuan.

Ia juga memaparkan sejumlah program unggulan BKKBN, seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Gerakan Ayah Teladan, program Lansia Berdaya (Sidaya), serta pengembangan taman pengasuhan anak sebagai respons terhadap meningkatnya partisipasi kerja ibu.

Terkait peluang bonus demografi yang diprediksi berlangsung hingga 2033, Rezky menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membuka lapangan kerja bagi generasi usia produktif.

“Bonus demografi harus benar-benar dimanfaatkan. Jika tidak, kita hanya akan menambah jumlah penduduk usia produktif tanpa arah yang jelas,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Rezky menyampaikan bahwa Gubernur Suhardi Duka berencana menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai pedoman bagi seluruh kabupaten dalam menangani isu stunting dan kemiskinan secara terintegrasi.

Selain itu, Gubernur juga berkomitmen mengucurkan bantuan langsung kepada keluarga miskin ekstrem. Dana bantuan tersebut akan dievaluasi secara berkala setiap tahun.

“Beliau menyebut akan mengalokasikan Rp2 juta per kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Data penerima sudah tersedia, lengkap dengan nama dan alamat, dan siap untuk diintervensi langsung,” jelas Rezky.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulbar di bawah kepemimpinan Suhardi Duka telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar dalam APBD 2025 untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Anggaran itu terbagi dalam dua bentuk, yakni Rp20 miliar untuk bantuan tunai dan Rp30 miliar untuk pengadaan bibit pertanian,” kata Suhardi Duka, dalam pernyataannya pada Rabu (12/3/2025).

Ia menambahkan, bantuan tunai akan disalurkan kepada 10 ribu dari total 20 ribu warga miskin ekstrem di seluruh kabupaten. Sementara sisanya akan diintervensi oleh masing-masing pemerintah kabupaten.

Sumber; Humas Pemprov Sulbar

Editor; Dino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *