AgamaOpini

Tingkatan Ucapan Salām dalam Kitab Al-Azkar karya Imam An-Nawāwi

×

Tingkatan Ucapan Salām dalam Kitab Al-Azkar karya Imam An-Nawāwi

Sebarkan artikel ini

Oleh: Hamsa, S.Pd., M.Pd

Opini Publik, Potretnusantara.co.id – Setiap Malam Rabu (Selasa malam), Prof. Dr. Muhaemin, M.A. (Direktur Pascasarjana UIN Palopo) membawakan Pengajian Kitab rutin di Gedung PC NU Kota Palopo. Kitab Hadīs yang di kaji oleh beliau adalah Kitab Al-Azkar karya Imam An-Nawāwi.

Adv

Salahsatu bahasan menarik malam tadi (16/12/2025), yang di ulas oleh beliau adalah Bab Salām. Berikut ulasan singkat dalam bahasan tersebut:

Salām adalah tindakan Ibadah Lisan yang diwarnai oleh dimensi Sosial, Etika, dan Agama, bukan sekadar Formalitas belaka. Salām berfungsi sebagai jembatan antarmanusia, Do’a, dan juga sebagai pernyataan Iman.

Agama Islam mengintruksikan kepada para pengikutnya untuk berlomba-lomba berbuat baik bahkan dengan kata-kata sederhana, sebagaimana disebutkan dalam tingkatan ucapan Salām yang dirinci dalam berbagai Hadits Nabi saw.

1. Raih 10 Pahala dengan ucapan “Assalāmu ‘alaikum”

Salām sederhana ini dipandang sebagai tindakan keagamaan. Ini adalah pengakuan persaudaraan Muslim, Doa untuk Keselamatan, dan harapan baik. Kisah ini berdasarkan Hadits Nabi saw yang Masyhūr:

“Dari Imran bin Husain, seorang pria menghampiri Nabi saw dan berkata: Assalamu’alaikum. Pria itu dalam keadaan duduk saat memberi Salām kepada Nabi. Kata Nabi: Sepuluh Pahala”. (H.R. Abu Dāwud dan At-Tirmīzi).

2. Raih 20 Pahala dengan ucapan “Assalāmu ‘alaikum warahmatullāh”

Makna Salām diperluas ketika frasa warahmatullāh ditambahkan, melampaui sekadar keselamatan hingga mencakup harapan akan cinta Allah. Sebagaimana lanjutan dari Hadis di atas:

“Kemudian orang lain datang dan berkata: Assalāmu’alaikum warahmatullāh. Dua Puluh Pahala jawab Nabi Saw”.

Penambahan ini menunjukkan bahwa Islam mendorong para pengikutnya untuk meningkatkan bukan hanya pada Jumlah Ibadah tapi juga Kualitas Ibadah.

3. Raih 30 Pahala dengan ucapan “Assalāmu’alaikum warahmatullāhi wabarakātuh”

Sebagian besar Ulama sepakat bahwa ini adalah ucapan Salām yang paling Ideal dan bermakna. Keselamatan, Rahmat, dan Karunia semuanya termasuk di dalam ucapan tersebut. Dalam lanjutan hadis disebutkan:

“Kemudian seseorang muncul dan berkata: Assalāmu’alaikum warahmatullāhi wabarakātuh. Tiga puluh pahala jawab Nabi saw”.

Islam benar-benar menghargai keseluruhan Niat baik, sebagaimana terlihat dari pengucapan yang sempurna.

4. Raih 40 Pahala dengan ucapan “Assalāmu’alaikum warahmatullāhi wabarakātuh wa maghfiratuh wa ridwānuh”

Kalimat tambahan “Wa Maghfiratuh wa Ridwānuh”/Pengampunan dan Keridhaan-Nya, memiliki makna Do’a yang besar dan konotasi yang sangat indah. Ada satu pendapat yang menyatakan bahwa tambahan dari Lafaz di atas mungkin berupa Do’a, tapi tidak memiliki prioritas pahala. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa Lafaz tambahan itu menunjukkan optimisme spiritual yang mendalam dan kecintaan pada Do’a.

Kesimpulan:

Salām merupakan tanda Kesadaran Sosial sekaligus sebagai tanda kedalaman Agama seseorang. Tingkatan-tingkatan Pahala dalam ucapan Salām menunjukkan pada beberapa hal, di antaranya:

  • Perbuatan kecil yang penuh dengan kasih sayang tetap sangat berharga.
  • Ibadah mesti ditingkatkan dengan memastikan Tujuan dan memahami makna yang ada di dalamnya.
  • Salām yang disampaikan dengan penuh rasa percaya mungkin merupakan jenis Dakwah yang paling sederhana, namun sangat ampuh di dunia yang seringkali kurang dalam kehangatan.

Editor: S,,,,,,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *