DaerahPendidikanSosial

Muhammad Fadhil, Pendamping PKH Gowa, Temani Siswa Sekolah Rakyat Berbagi Cerita

×

Muhammad Fadhil, Pendamping PKH Gowa, Temani Siswa Sekolah Rakyat Berbagi Cerita

Sebarkan artikel ini

Gowa, Potretnusantara.co.id – Pendamping Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDM PKH) Kabupaten Gowa, Muhammad Fadhil, meluangkan waktunya untuk berkunjung dan mendengarkan langsung cerita para siswa di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 24 Kabupaten Gowa, Rabu (29/10/2025).

Kunjungan ini menjadi bentuk kepedulian dan dukungan terhadap semangat belajar anak-anak sekolah rakyat dalam meraih cita-cita mereka.

Adv

Dalam kunjungan tersebut, Muhammad Fadhil tampak akrab berbincang dengan para siswa yang penuh semangat dan keceriaan. Ia mengatakan bahwa mendengarkan langsung kisah perjuangan para siswa merupakan bagian dari tanggung jawab sosialnya sebagai pendamping PKH.

“Berkunjung dan mendengarkan cerita siswa sekolah rakyat adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk mengambil peran dalam membantu serta memberikan dukungan agar mereka bisa meraih cita-cita yang mereka impikan,” ujar Muhammad Fadhil. “Saya sangat terinspirasi oleh semangat mereka yang luar biasa.”

Saat sesi berbagi cerita, salah satu siswi bernama Nurul Husna menceritakan kisah harunya. Sejak pertama kali bersekolah di Sekolah Rakyat, Nurul belum pernah pulang ke kampung halamannya. Meski sering dilanda rindu terhadap keluarga dan teman-teman di rumah, Nurul mengaku sangat bahagia bisa belajar di Sekolah Rakyat.

“Saya rindu keluarga, rindu kampung halaman, tapi saya senang berada di Sekolah Rakyat. Di sini saya belajar sungguh-sungguh agar bisa meraih mimpi dan cita-cita, menjadi orang sukses, membahagiakan keluarga, dan mengabdi untuk umat dan bangsa,” tutur Nurul dengan mata berbinar.

Selain itu, Nurul juga menyampaikan bahwa ia merupakan anak yatim. Ibu kandungnya telah meninggal dunia, dan kini ia tinggal bersama ibu tirinya. Meski demikian, semangat belajarnya tidak pernah surut.

Muhammad Fadhil mengapresiasi semangat Nurul dan siswa-siswa lainnya yang terus berjuang meskipun dalam keterbatasan. Ia berharap kehadiran Sekolah Rakyat dapat menjadi wadah bagi anak-anak dari berbagai latar belakang untuk terus tumbuh, belajar, dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.

“Setiap anak memiliki hak yang sama untuk bermimpi dan berpendidikan. Tugas kita adalah memastikan mereka tidak berjalan sendirian,” tutup Fadhil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *