Agama

Memperkuat Budaya Literasi Sebagai Pondasi Menuju Taqwa Yang Berdampak

×

Memperkuat Budaya Literasi Sebagai Pondasi Menuju Taqwa Yang Berdampak

Sebarkan artikel ini

Oleh: Prof. Dr. Muhaemin, MA

Adv

(Direktur Pascasarjana UIN Palopo dan Anggota Dewan Pembina GP Ansor Kota Palopo)

Palopo, Potretnusantara.co.id –

‌اَلْحَمْدُ ‌لِلّٰهِ ‌الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى  فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ، خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ، اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ، الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ، عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita terus memuji kepada Allah swt seraya mempersembahkan rasa Syukur kita karena masih diberikan kesempatan hadir dalam pelaksanaan Shalat Jumat hari ini.

Selanjutnya, mari bershalawat kepada Rasulullah saw. Sepantasnya sebagai umatnya kita semua kaum Muslimin bersyukur atas diutusnya Rasulullah dan senantiasa mencintai beliau sepenuh hati, dengan kecintaan yang sebenar-benarnya. Kecintaan terhadap Rasulullah dapat dibuktikan dengan cara memperbanyak Shalawat kepada baginda Nabi Saw.

Sebagaimana Firman Allah swt di dalam Al-Qur’ān, Surah Al-Ahzāb/33: 56:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Terjemahannya:

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya Bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah Salam Penghormatan kepadanya.” 

Selain memperbanyak bacaan Shalawat, cara kita mencintai Rasulullah adalah dengan mengikuti Sunnah-Sunnahnya.

Hadirin Yang Mulia

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, Khatib sekali lagi Berwasiat Taqwa. Meraih Taqwa butuh Perjuangan, usaha yang Keras, Do’a dan juga kemampuan Belajar dan Membaca termasuk memperkuat Budaya Literasi kita.

Ajaran Islam memberikan perhatian yang besar terhadap Spirit Literasi yaitu Budaya Membaca, Menulis dan Merespon Informasi. Al-Qur’ān telah mengetengahkan pentingnya Literasi, sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al-Qur’ān, Surah Al-‘Alaq/96: 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Terjemahannya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah Menciptakan Manusia dari Segumpal Darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan Perantaraan Kalam. Dia Mengajar kepada Manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Perintah Iqra’ harus dimaknai secara mendalam, bahwa kita diperintahkan untuk Membaca, Meneliti, Mengkaji dan Menulis. Al-Qur’ān bahkan menyebut seperangkat peralatan kegiatan dalam aktivitas Baca-Tulis, seperti kata: Midād (Tinta), Qalam  (Pena), Qirthas (Kertas), Lauh (Batu Tulis), Raqq (Lembaran)  dan Shuhūf (Helai Kertas).

Perangkat ini semua menandakan bahwa betapa Al-Qur’ān ingin menekankan Budaya Baca-Tulis agar benar-benar Membumi dalam Masyarakat.

Menurut Ulama Tafsir, kata Iqra’ pada Ayat tersebut bermakna Luas, bahwa Perintah Membaca bukan hanya bagi Nabi Muhammad Saw, tetapi juga kepada seluruh Individu, Kelompok dan Masyarakat.

Ayat ini memiliki pesan bahwa Iqra’ adalah salahsatu Pintu untuk meraih Ilmu Pengetahuan, Pengalaman dan Informasi. Dengan bekal Iman dan Ilmu, maka manusia akan menuju pada derajat Taqwa.

Perintah Membaca dan Menulis bukan hanya terdapat pada surah al-‘Alaq saja. Bahkan pada sejumlah ayat lainnya, terdapat banyak kalimat-kalimat yang mendorong manusia agar selalu Berpikir. Seperti ungkapan: ‘Afala Ta’qilūn ? (Apakah kalian tidak menggunakan Akal), ‘Afala Tatafakkarūn? (Apakah kalian tidak Berpikir), ‘Afala Tatadabbarūn? (Apakah kalian tidak mengambil Hikmah), serta beberapa ungkapan lain yang mirip dengan makna ayat-ayat tersebut.

Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia

Spirit Literasi sebagai Pondasi menuju Taqwa adalah Literasi Al-Qur’ān. Seorang Ulama pernah menggugah kesadaran Jamaah dengan mengajak Umat Islam banyak Membaca Kalāmullāh selain Kalāmunnās. Hal ini dapat dipahami, sebab membaca Al-Qur’ān selain mendapatkan Pahala juga dapat menambah Pengetahuan dan Ketenangan Jiwa.

Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’ān, Surah Fāthir/35: 29-30 yang Terjemahannya sebagai berikut:

“Sesungguhnya Orang-orang yang selalu Membaca Kitab Allah dan Mendirikan Shalat dan Menafkahkan sebahagian dari Rezeki yang Kami Anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka Pahala mereka dan menambah kepada mereka dari Karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”.

Rasulullah saw bahkan dalam berbagai Hadisnya, memberikan Motivasi terkait Literasi Al-Qur’ān. Misalnya dalam salahsatu Hadis Nabi tentang membaca Al-Qur’ān, bagaimanapun cara membacanya (Tajwid dan Makhrajnya tidak bagus) akan mendapatkan Kebaikan:

عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

Artinya:

“Aisyah Radhiyallahu ‘anhā meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda: “Seseorang yang lancar membaca al-Qur’ān akan bersama Para Malaikat yang Mulia dan senantiasa selalu Taat kepada Allah. Adapun yang membaca Al-Qur’ān dan Terbata – bata di dalamnya dan sulit atasnya Bacaan tersebut maka baginya Dua Pahala”. (HR. Muslim).

Hadirin yang Mulia

Selain Literasi Al-Qur’ān, maka diharapkan kaum Muslimin mengajak Putra-Putrinya untuk banyak membaca Hadis-hadis Nabi saw. Selain itu, memperkenalkan Kitab-kitab Hadis kepada mereka, seperti Shahih Bukhāri, Shahih Muslīm, Sunan Abu Dāwud, Sunan Ibnu Mājah, Sunan At-Tirmīdzi, Sunan An-Nasā’i, maupun Kitab-kitab Hadis lainnya.

Dengan Kemajuan Teknologi saat ini, maka akses Informasi terhadap Kitab-kitab Hadis juga dapat dijumpai secara Online. Diharapkan dengan Membaca Hadis Nabi akan mempertebal Rasa Keimanan, menambah Wawasan Keislaman, hingga akhirnya akan melahirkan pengamalan Ajaran Islam yang berbasis Ilmu. Tentu saja agar hasil yang dicapai bisa lebih maksimal, maka pada saat membaca Kitab Hadis , harus didampingi oleh Guru, Pembimbing atau Orangtua.

Hadirin yang Mulia

Membudayakan Literasi bukanlah perkara mudah di Era Modern saat ini. Banyak godaan yang muncul seiring dengan semakin canggihnya Aplikasi atau Program yang tersedia dalam HP/Ponsel. Namun orang yang Bertaqwa, akan mampu mengatur waktu dengan baik sehingga kebiasaan membaca terus terjaga.

Ada yang membuat Program membaca setiap selesai Shalat Fardhu, ada yang membuat Program dengan membaca sebelum Tidur dan ada juga yang membuat Program ODOJ: “One Day One Juz”/Satu Hari Satu Juz.

Masyarakat Muslim yang memiliki Tradisi Literasi yang kuat, pada akhirnya akan memiliki Spirit Ibadah dan Spirit Bekerja yang lebih baik ketimbang mereka yang malas Membaca. Orang yang memiliki kebiasaan membaca, seringkali akan lebih Arif dan Dewasa serta mampu menahan diri dalam berbagai situasi, dan hal ini merupakan cerminan dari sikap orang yang Bertaqwa.

Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullāh​​​​​​​

Bukan tanpa sebab, ternyata Allah Swt menurunkan Wahyu pertama berupa Perintah sebagai Landasan utama dalam membangun aspek Fundamental yang diperlukan untuk mewujudkan Reformasi Masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan menanamkan kesadaran tentang Keberadaan Tuhan yang dapat dicapai melalui proses Membaca.

Melalui penguatan Literasi dan peningkatan Spiritual, dapat mengantarkan peradaban manusia yang semula berada dalam Kehidupan Jahiliyah, Berkembang, dan berubah menjadi zaman Pencerahan dengan datangnya Cahaya Islam.

Mari kita membiasakan diri untuk banyak Membaca Al-Qur’ān, Hadis Nabi dan Ilmu lainnya sesuai kebutuhan dan Kemajuan Teknologi secara teratur, disiplin, tekun dan Istiqāmah, hingga pada akhirnya kita mampu menjadi Insan Muttaqīn: Insan Bertaqwa, yang memiliki Ilmu Luas dan Berdampak.

Semoga Allah Swt Meridhai dan Merahmati kita semua. Āmīn.

بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ اْلقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ​​​​​​​

Editor: S PNs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *