News

Taruna Ikrar: Kolaborasi ABG Jadi Kunci Transformasi Kesehatan Nasional

×

Taruna Ikrar: Kolaborasi ABG Jadi Kunci Transformasi Kesehatan Nasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Potretnusantara.co.id – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Taruna Ikrar, menegaskan pentingnya sinergi antar sektor, inovasi regulasi, dan kolaborasi berbasis konsep ABG (Academic, Business, Government) sebagai fondasi utama dalam mempercepat transformasi sistem kesehatan nasional.

Pernyataan ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Sektor Kesehatan (KKSK) Triwulan III Tahun 2025 yang berlangsung di Auditorium Merah Putih BPOM, Jakarta, Senin (6/10/2025).

“Konsep ABG-Academic, Business dan Government-adalah poros percepatan transformasi kesehatan. Hanya dengan kolaborasi tiga pilar ini, kita bisa melahirkan kebijakan yang ilmiah, berdaya saing, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Taruna Ikrar dalam sambutannya.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, serta Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Sejumlah pimpinan lembaga anggota KKSK juga turut hadir, di antaranya Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadir, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, serta perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).

Dalam forum tersebut, BPOM mengangkat tema strategis “Penguatan Regulasi Advanced Therapy Medicinal Product (ATMP) untuk Meningkatkan Akses Obat Inovatif.” Melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025, BPOM berkomitmen mempercepat akses terhadap terapi lanjutan seperti sel punca dan terapi gen, sekaligus menjamin perlindungan kesehatan masyarakat.

BPOM juga tengah menanti hasil asesmen akhir untuk menjadi bagian dari WHO Listed Authority (WLA), pengakuan internasional atas kapasitas regulatori nasional yang setara dengan negara maju.

Selain itu, BPOM bersama Kementerian Kesehatan menandatangani Project Charter Interoperabilitas Data, sebagai tonggak penting dalam pembangunan sistem kesehatan nasional berbasis data yang terintegrasi, aman dan sesuai standar global.

“Inovasi regulasi dan digitalisasi data adalah dua sayap transformasi. Namun yang membuatnya terbang tinggi adalah sinergi-sinergi manusia, lembaga, dan niat baik untuk melindungi rakyat,” tutur Prof. Taruna Ikrar menutup sambutannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Translate »